MAKALAH PENGANTAR GEOFISIKA
“Seismologi”
Oleh
Nama : Mohamad Ilyas
Nim : 60400113058
Kelas : B
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016
Seismologi
1.
Sejarah
seismologi
Seismologi berasal dari dua kata
dalam bahasa Yunani, yaitu seismos
yang berarti getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu
pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi
dengan kata-kata seismos tes ges yang berarti Bumi
bergoncang atau bergetar. Dengan demikian, secara sederhana seismologi dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena
getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi.
Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika.
Seismologi
tidak hanya mempelajari gempa bumi. Eksplorasi hidrokarbon (minyak bumi
dan gas) juga diawali oleh survey seismik. Untuk keperluan ini, pemicu getaran
dibuat manusia (bukan gempa bumi) dengan menggunakan semacam dinamit,
lalu getaran yang dapat diterima beberapa penerima (receiver) disusun
sedemikian rupa sehingga catatan getaran tersebut dapat menggambarkan kondisi
bawah tanah.
Pada
awal tahun 1800, teori “elastic propagation wave” mulai dikembangkan oleh Cauchy,
Poisson, Stokes, Rayleigh, dan yang lainnya. Teori ini menjelaskan
gelombang yang menjalar melewati materi “Solid” yang dinamakan gelombang
“Body” yaitu gelombang “Compressional” dan gelombang “Shear” serta
gelombang yang menjalar melalui permukaan bebas yang dinamakan gelombang
“Surface”. Gelombang “Compressional” menjalar lebih cepat dibandingkan dengan
gelombang “Shear” , sehingga gelombang “Compressional” dinamakan Gelombang “P”
dan gelombang “Shear” dinamakan gelombang “S”.
Pada
tahun 1857, gempa bumi kuat terjadi di Naples Italia. Robert Mallet,
seorang insinyur dari Irlandia tertarik dengan gempa ini, dan memutuskan pergi
ke Italia untuk mempelajari kerusakan yang diakibatkan oleh gempa ini.
Penelitiannya memberikan dampak yang signifikan terhadap bidang pengamatan
seismologi dimana beliau menjelaskan bahwa gempa bumi memancarkan radiasi
gelombang seismik jauh dari titik fokus (titik terjadi nya gempa, sekarang
disebut Hypocenter).
Alat
pencatat gempa (seismograf) pertama kali dibuat oleh Filippo Cecchi
orang Italia pada tahun 1875. Setelah itu alat pencatat gempa dengan
kualitas yang lebih baik mulai dikembangkan oleh orang-orang Inggris di Jepang.
Dimulai oleh James Ewing melalui pengembangan seismograf Horizontal
Pendulum.
Perekaman
gempa jauh atau teleseismik pertama kali dilakukan di Postdam Jerman pada tahun
1889 yang merekam gempa yang terjadi di Jepang. Pada tahun 1897, seismograf
pertama kali digunakan di Lick Observatory dekat San Jose California,
yang man alat ini mencata gempa yang terjadi di San Francisco pada tahun 1906. Pada
tahun 1898, E. Wiechert memperkenalkan seismometer dengan menggunakan viscous
damping yang dapat merekam durasi gempa bumi secara keseluruhan. Pada
tahun 1900, seismograf elektromagnetik untuk pertama kali nya dibuat oleh B.B
Galitzen yang di aplikasikan untuk stasiun seismometer di Rusia.
Seismologi
menjadi ilmu pengetahuan sendiri sejak permulaan abad 20, tetapi dasar teorinya
seperti teori elastisitas telah berkembang sejak pertengahan abad 19 oleh
Cauchy dan Poisson. Sedang pengamatan gempabumi dengan akibat-akibatnya telah
dimulai sejak permulaan jaman sejarah, terutama di tempat gempabumi tersebut
sering terjadi dan mengganggu kepentingan manusia.
Di
Indonesia pengamatan gempabumi secara instrumental dilakukan pertama kali pada
tahun 1898 dengan seismograf Ewing yang dioperasikan oleh pemerintah Belanda,
kemudian pada tahun 1908 dipasang seismograf Wichert yang sampai saat ini masih
terawat dengan baik dan berada di Stasiun Geofisika Jakarta. Alat ini
menggunakan sistem pendulum dimana berat pendulumnya sendiri sekitar satu ton.
2.
Ruang
Lingkup Seismologi
Obyek Penelitian bidang
seismologi adalah bagian dalam bumi sedangkan pengamatannya dilakukan di
permukaan, sehingga sering mengalami kendala, dimana hasil interpretasinya
antara peneliti yang satu dengan yang lain sering berbeda. Hal ini karena
disamping penelitian tidak pada obyeknya langsung, tetapi juga menggunakan
asumsi-asumsi yang berbeda. Untuk menghasilkan interpretasi yang lebih akurat
penelitian seismologi harus seiring dengan penelitian geofisika yang lain
seperti, geomagnit, geolistrik, dan gravitasi. Disamping itu yang lebih utama
adalah eksperimen dan penelitian yang dilakukan di laboratorium dan juga
analisis teoritis yang didukung dengan ilmu penunjang yang lain seperti fisika,
matematika, statistik dan geologi.
3.
Cabang-
Cabang Seismologi
Cabang seismologi
selain yang khusus mempelajari tentang gempa bumi antara lain :
a. Seismologi
Observasi (Observational Seismology)
Meliputi
pendeteksian dan perekaman gempa-gempa yang terjadi di permukaan bumi,
mengkatalog gempa-gempa, dan mengamati efek-efek dari gempa yang terjadi
b. Seismologi
Teknik (Earthquake Engineering)
Teknik
gempa lebih menekankan pada akibat yang ditinjau dari disiplin ilmu teknik.
Teknik gempa lebih memusatkan pada gempa kuat yang mampu menggoyangkan
konstruksi bangunan.
c. Seismologi
Eksplorasi (Seismic Prospecting)
yaitu
penyelidikan menggunakan metode seismik untuk mengetahui keberadaan sumber daya
alam di bawah permukaan bumi dengan memberi sumber gelombang buatan.
d. Seismologi
Nuklir
dengan memanfaatkan enrgi nuklir,
hanya beberapa negara saja yang menerapkannya, salah satunya yaitu Uni Soviet.
e. Seismologi Fisis
Mempelajari
tentang sifat-sifat interior bumi dan karakteristik fisika dari sumber-sumber
gempa
4.
Manfaat
Seismologi
Dengan
mempelajari seismologi kita dapat menentuan struktur dalam bumi yang diterapkan
untuk kepentingan eksplorasi sumber daya alam, khususnya minyak dan gas bumi.
Seismologi juga mempelajari gelombang P dan gelombang S yang merupakan
gelombang gempa bumi yang dapat dimanfaatkan oleh BMKG untuk mendapat episenter
gempa. Bagi kita masyarakat awam tentu ada
juga manfaat mengenal gelombang gempa bumi ini. bahwa ada jeda beberapa detik
antara sampainya gelombang P dengan gelombang S. Jeda waktu ini bisa masyarakat
kita manfaatkan untuk segera keluar dari ruangan atau menyelamatkan diri dari
reruntuhan bangunan dan kemungkinan buruk lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Seismologi.html
diakses pada 13 Juni 2016
https://nugrahaquake.wordpress.com/2009/01/28/sejarah-singkat-seismologi.html
diakses pada 13 Juni 2016
http://dimas-salomo.blogspot.co.id/2012/02/pengenalan-seismologi.html
diakses pada 13 Juni 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar