MAKALAH PENGANTAR GEOFISIKA
“Metode Magnetik”
Oleh
Nama : Mohamad Ilyas
Nim : 60400113058
Kelas : B
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016
METODE
MAGNETIK
Secara
umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif dan
aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh
bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons
yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi
gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik
dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktivitas bumi. Medan buatan dapat
berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman
sinyal radar dan lain sebagainya.
untuk
mempelajari atau mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam perut bumi,
Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah dengan
menggunakan metode survei geofisika. Survei geofisika yang sering dilakukan
selama ini antara lain metode gravitasi (gaya berat), magnetik, seismik,
geolistrik (resistivitas) dan elektromagnetik.
1. Pengertian
Metode Magnetik
Metode magnet adalah salah satu metode
geofisika yang digunakan untuk menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan
memanfaatkan sifat kemagnetan batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan
magnet batuan. Metode ini didasarkan pada pengukuran variasi intensitas
magnetik di permukaan bumi yang disebabkan adanya variasi distribusi (anomali)
benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi intensitas medan magnetik
yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik
dibawah permukaan, kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang
mungkin teramati. Pengukuran intensitas medan magnetik dapat dilakukan di
darat, laut maupun udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi
minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian
prospeksi benda-benda arkeologi.
2. Prinsip
Kerja
Dalam
metode geomagnetik ini, bumi diyakini sebagai batang magnet raksasa dimana
medan magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi menghasilkan medan magnet jauh
lebih kecil daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi secara
keseluruhan. Teramatinya medan magnet pada bagian bumi tertentu, biasanya
disebut anomali magnetik yang dipengaruhi suseptibilitas batuan tersebut dan
remanen magnetiknya. Berdasarkan pada anomali magnetik batuan ini,
pendugaan sebaran batuan yang dipetakan baik secara lateral maupun vertikal.
Eksplorasi menggunakan metode
magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga tahap; akuisisi data lapangan,
processing, interpretasi. Setiap tahap terdiri dari beberapa perlakuan atau
kegiatan. Pada tahap akuisisi, dilakukan penentuan titik pengamatan dan
pengukuran dengan satu atau dua alat. Untuk koreksi data pengukuran dilakukan
pada tahap processing. Koreksi pada metode magnetik terdiri atas koreksi harian
(diurnal), koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya. Sedangkan untuk
interpretasi dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software diperoleh
peta anomali magnetik.
Metode
ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan yang diinduksi
oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan sifat
kemagnetan suatu material. Kemampuan untuk termagnetisasi tergantung dari
suseptibilitas magnetik masing-masing batuan. Harga suseptibilitas ini sangat
penting di dalam pencarian benda anomali karena sifat yang khas untuk
setiap jenis mineral atau mineral logam. Harganya akan semakin besar bila
jumlah kandungan mineral magnetik pada batuan semakin banyak.
Pengukuran
magnetik dilakukan pada lintasan ukur yang tersedia dengan interval antar titik
ukur 10 m dan jarak lintasan 40 m. Batuan dengan kandungan mineral-mineral
tertentu dapat dikenali dengan baik dalam eksplorasi geomagnet yang dimunculkan
sebagai anomali yang diperoleh merupakan hasil distorsi pada medan magnetik
yang diakibatkan oleh material magnetik kerak bumi atau mungkin juga bagian
atas mantel.
Metode
magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika denga metode gravitasi, kedua
metode sama-sama berdasarkan kepada teori potensial, sehingga keduanya sering
disebut sebagai metode potensial. Namun demikian, ditinjau ari segi besaran
fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam
magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besaran vektor magnetisasi,
sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi.
Adapun
alat yang digunakan dalam survey metode magnetik adalah Proton Precission
Magnetometer Geometrics model G-856. PPM merupakan alat yang portable dengan
sistem pengoperasian yang cukup mudah dan sederhana. Dalam penelitian PPM yang
digunakan berjumlah dua buah, satu sebagai rover dan satunya sebagai base
station. PPM dapat digunakan untuk mengukur medan magnet gradien maupun medan
magnet total. Pengukuran medan magnet gradien dengan menggunakan dua buah
sensor dan medan magnet total dengan menggunakan satu buah sensor.
spesifikasi:
·
Resolusi:
0,1 nT
·
Akurasi:
Absolute 0,5 nT
·
Jam:
tanggal Julian, akurasi 5 detik per bulan.
·
Tuning:
Auto atau manual, kisaran 20.000 sampai 90.000 nT
·
Toleransi
Gradient: 1000 nT / meter
·
waktu
siklus: 1,6 detik untuk 999 standar sec
·
Baca:
Manual, atau siklus auto untuk digunakan base station.
·
Memory:
65.000 lapangan atau dasar bacaan station
·
Tampilan:
Layar enam digit lapangan / waktu, tiga digit display tambahan dari nomor
baris, hari
·
Keluaran
digital: RS-232, beralih dipilih untuk 115200 baud.
·
Input:
Akan menerima perintah siklus eksternal.
·
Konsol
fisik: 7 × 10,5 × 3,5 inci, (18 × 27 × 9 cm) 6 lbs (2,7 kg)
·
Sensor:
3.5 × 5 inci (9 × 13 cm) 4 lbs (1,8 kg
·
Lingkungan:
Memenuhi spesifikasi yang berjarak 0 ke 40 C Akan mengoperasikan memuaskan dari
-20 ke 50 C
·
Power:
12 Volt Gel isi ulang Sel
Dan beberapa peralatan
bantu lainnya adalah:
a. Theodolit,
untuk menentukan arah lintasan titik-titik pengukuran di lapangan.
b. Kompas
geologi, untuk menentukan arah utara sensor PPM dan membantu menentukan posisi
supaya urut.
c. GPS,
untuk menentukan posisi lintang dan bujur serta ketinggian lokasi penelitian.
d. Meteran,
untuk mengukur jarak grid.
e. Jam,
untuk mengetahui waktu pengambilan data di lapangan.
f. Catatan
lapangan, untuk mencatat hari, tanggal, jam, kondisi cuaca dan lingkungan saat
pengambilan data
3. Keunggulan
Dan Kekurangan
a. Keunggulan
metode magnetik dibanding metode yang lain
1. Metode ini
sensitive terhadap perubahan vertikal, umumnya digunakan
untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hidrothermal
yang kaya
akan mineral ferromagnetik, struktur geologi.
2.
Mineral-mineral ferromagnetik akan kehilangan sifat
kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu efektif
digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potansi Geothermal.
3.
Data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak
serumit metoda gaya berat. Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk
memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber
anomali magnetic yang ingin diselidiki.
b. Kekurangan
metode magnetik dibandingkan metode lain
Setiap jenis
batuan di bumi walaupun dalam pengklasifikasian atau penamaannya sama, dapat
saja mempunyai sifat dan karakteristik yang spesifik akibat peristiwa geologi
yang dialaminya. Sehingga bisa memberikan data yang didapat bisa berbeda dengan
kenyataan yang sebenarnya dibawah permukaan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://geomagneticmethod.blogspot.co.id.html diakses tanggal
10 april 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Geofisika#Metode-metode_geofisika.html diakses tanggal
10 april 2016
https://www.scribd.com/doc/187693586/Prinsip-Metode-Magnetik.html diakses tanggal
10 april 2016
http://dokumen.tips/documents/metode-geomagnetik-55c9c6c7be9d1.html
diakses
tanggal 12 april 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar