MAKALAH PENGANTAR GEOFISIKA
“Mekanisme Gempa Bumi”
Oleh
Nama : Mohamad Ilyas
Nim : 60400113058
Kelas : B
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016
Allah berfirman dalam surah Al – A’Raaf ayat 155, yang
berbunyi :
{وَاخْتَارَ مُوسَى قَوْمَهُ سَبْعِينَ رَجُلا لِمِيقَاتِنَا
فَلَمَّا أَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُمْ مِنْ
قَبْلُ وَإِيَّايَ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاءُ مِنَّا إِنْ هِيَ إِلا
فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاءُ وَتَهْدِي مَنْ تَشَاءُ أَنْتَ وَلِيُّنَا
فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ (155) وَاكْتُبْ
لَنَا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَا إِلَيْكَ
قَالَ عَذَابِي أُصِيبُ بِهِ مَنْ أَشَاءُ وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ
بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ (156) }
Terjemahnya :"Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari
kaumnya untuk (memohonkan tobat kepada Kami) pada waktu yang telah
Kami tentukan. Maka ketika mereka diguncang gempa bumi. Musa berkata, "Ya
Tuhanku. kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku
sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang
kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan,
dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki, dan Engkau beri petunjuk kepada
siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah yang memimpin kami, maka ampunilah kami
dan berilah kami rahmat, dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya. Dan
tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami
kembali (bertobat) kepada Engkau."
Gempa
bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi
secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan
lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah
berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke
permukaan bumi. Gempa Bumi
diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment
magnitudo adalah skala yang
paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala
Rickter adalah skala yang
di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala
besarnya lokal 5 magnitude.
A. Proses
Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi pada retakan
dalam kerak bumi yang disebut patahan. Patahan terbentuk karena batuan rapuh
dan pecah yang disebabkan oleh tekanan besar (meregang, menekan, atau memilin)
yang mendesaknya. Tekanan yang timbul di daerah kerak ini disebabkan oleh
pergerakan perlahan-lahan lempeng bumi.
Gempa bumi terjadi ketika tekanan
telah semakin meningkat di daerah batuan sampai pada tingkat tertentu sehingga terjadi pergerakan mendadak. Pergerakan mendadak ini
dapat menciptakan patahan baru ketika batuan pecah pada titik terlemah, atau
pergerakan menyebabkan batuan tergelincir di sepanjang patahan yang ada. Ketika
ini terjadi, sejumlah besar energi dilepaskan bersamaan dengan dilepasnya
tekanan.
Energi yang dilepaskan menyebabkan
batuan di sekitarnya bergetar, sehingga terjadi gempa bumi. Titik di mana
batuan menggelincir atau pecah untuk pertama kalinya, sehingga menyebabkan
gempa bumi disebut fokus. Tempat di permukaan bumi yang berada tepat di atas
fokus disebut episentrum.
Gambar 1: Proses terjadinya gempa bumi
Lempeng samudera yang rapat massa
lebih besar ketika bertumbukan dengan lempeng benua di area tumbukan (subduksi)
akan bergerak menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan mengalami perlambatan
akibat bergesekan dengan selubung bumi, yang lebih lanjut menyebabkan akumulasi
energi di area patahan dan area subduksi. Akibatnya, di sekitar area-area
tersebut terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Ketika batas elastisitas
lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya
energi secara tiba-tiba. Proses tersebut mengakibatkan getaran partikel ke
segala arah yang disebut sebagai gelombang gempa bumi (seismic waves).
Nah, di sekitar daerah tumbukan lempeng-lempeng itulah gempa bumi bisa terjadi.
Dalam setahun, gempa bumi dapat
terjadi hingga jutaan kali akibat dari pergerakan lempeng bumi yang sangat
aktif. Akan tetapi, getarannya tidak terasa oleh manusia yang ada di atas
permukaan bumi. Gempa bumi yang dirasakan oleh manusia hanya puluhan kali pada
setiap tahunnya dan akibatnya dapat merusak bangunan yang ada di atasnya.
Kekuatan gempa bumi diukur dengan skala Richter. Skala Richter diukur mulai
dari 1 (getaran ringan) sampai dengan 9 (getaran merusak).
B.
Jenis-Jenis Gempa Bumi
Gempabumi yang
merupakan fenomena alam yang bersifat merusak dan menimbulkan bencana dapat
digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Gempabumi Vulkanik ( Gunung Api )
Gempa bumi ini
terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api
meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya
ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut
hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
2. Gempabumi Tektonik
Gempabumi ini
disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi
ini banyak menimbulkan kerusakan atau
bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh
bagian bumi.
3. Gempabumi Runtuhan
Gempabumi ini
biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat
lokal.
4. Gempabumi Buatan
Gempa bumi buatan
adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti
peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
C.
Dampak
Gempa Bumi
1. Dampak
fisik
a. Bangunan
roboh
b. Kebakaran
c. Jatuhnya
korban jiwa
d. Tanah lonsor akibat goncangan
e. permukaan tanah menjadi merekat dan
jalan menjadi putus
f. Banjir akibat rusaknya tanggul
g. Gempa dasar laut menyebabkan tsunami
2. Dampak
social
a. Kemiskinan
b. Kelaparan
c. Menimbulkan
penyakit
d. Bila
pada skala yang besar (menimbulkan tsunami yang besar) dapat melumpuhkan
politik, sistem ekonomi dan lain lain.
D.
Mitigasi
bencana gempa bumi
Mitigasi dapat dilakukan dengan tiga
tahapan yaitu : sebelum terjadi, ketika berlangsung dan setelah terjadi gempa
bumi.
1.
Sebelum terjadi gempa
Beberapa
hal yang dapat kita lakukan agar selalu siaga yaitu
a.
Dirikanlah bangunan (kantor, rumah dsb)
sesuai dengan kaidah2 yang baku. Diskusikan lah dengan para ahli agar bangunan
anda tahan gempa. Jangan membangun dengan asal-asalan apalagi tanpa perhitungan
b.
Kenalilah lokasi bangunan tempat anda
tinggal atau bekerja, apakah tidak berada pada patahan gempa atau tempat lain
seperti rawan longsor dsb.
c.
Tempatkan perabotan pada tempat yang
proporsional. Jika anda punya lemari, ada baiknya dipakukan ke dinding, agar
tidak roboh dan ikut menindih ketika terjadi gempa. Jika ada perabotan yang
digantung, periksalah secara rutin keamananya.
d.
Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak
P3K, makanan instan dsb. Sediakan juga Radio, karena pada saat gempa alat
komunikasi dan informasi lain seperti Telpon, HP, Televisi, Internet akan
terganggu. Radio yang hanya menggunakan baterai akan sangat berguna disaat
bencana.
e.
Selalu periksa penggunaaan Listrik dan gas,
matikan jika tidak digunakan.
f.
Catatlah telepon-telepon penting seperti
Pemadam kebakaran, Rumah sakit dll.
g.
Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa daerah
di Indonesia, khususnya daerah rawan Tsunami, saat ini telah membangun jalur
evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Seperti di daerah saya, Kota Painan, Kabupaten Pesisir
Selatan Sumatera Barat telah dibangun
jalurnya.
h.
Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana
gempa yang sudah mulai dilakukan oleh beberapa daerah seperti Kota Padang, Sumatera Barat. Hal ini sudah
biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang. Sehingga mereka tidak canggung lagi
ketika terjadi bencana. Dengan mengikuti kegiatan ini, kita akan terbiasa
dengan bentuk2 peringatan dini yang disediakan pemerintah daerah, seperti
sirine pertanda Tsunami, Sirine Banjir dsb.
2.
Ketika berlangsung gempa
a.
Yang pertama sekali adalah DON’T BE PANIC,
kuasai diri anda bahwa anda dapat lepas dari bencana tersebut.
b.
Menghindar dari bangunan, pohon, tiang
listrik dsb yang berkemungkinan roboh menimpa kita. Jika anda berada dalam
gedung, berusahalah untuk lari keluar. Jika tidak memungkinkan berlindunglah di
bawah meja yang kuat, tempat tidur. Atau berlindunglah di pojok bangunan,
karena lebih kuat tertopang.
c.
Perhatikan tempat anda berdiri, karena
gempa yang besar akan memungkinkan terjadinya rengkahan tanah.
d.
Jika anda sedang berkendara, matikan
kendaraan anda dan turunlah. Jika anda sedang berada di pantai, maka berlarilah
menjauhi pantai tersebut. jika anda sedang berada di daerah pegunungan, maka
perhatikan disekitar anda apakah ada kemungkinan longsor.
3.
Setelah terjadi gempa
a.
Jika anda masih berada dalam gedung, maka
yu keluar dengan tertib, jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.
b.
Periksa sekeliling anda, apakah ada
kerusakan, baik itu listrik padam, kebocoran gas, dinding retak dsbnya. Periksa
juga apakah ada yang terluka. Jika ya, lakukanlah pertolongan pertama.
c.
Hindari bangunan yang kelihatannya hampir
roboh atau berpotensi untuk roboh.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.Gempa Bumi
http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Gempabumi_-Tsunami/Gempabumi.bmkg diakses pada
tanggal 20 Juni 2016
Anonim.Gempa Bumi.
Anonim.2015.Proses Terjadinya Gempa Bumi
http://www.ilmusiana.com/2015/12/proses-terjadinya-gempa-bumi.html diakses pada
tanggal 20 Juni 2016
Anonim.2011. Langkah-Langkah Mitigasi Gempa
http://mitigasigempa.blogspot.co.id/2011/11/langkah-langkah-mitigasi-gempa.html diakses pada
tanggal 20 Juni 2016